|

PSAP : Antara Gengsi dan Prestasi


Melihat komposisi team PSAP musim ini yang akan tampil di ISL, saya yakin tidak akan terlalu rumit untuk seorang Arman dalam meracik team PSAP SIGLI, hal ini di perjelas dengan nyaris 80% Skuad psap musim lalu berhasil dipertahankan oleh Manajement PSAP. Dan kita patus disyukuri, ternyata mayoritas skuad musim lalu ini masih ingin bernostalgia dengan public kuta asan dan pastinya dengan keinginan prestasi yang lebih baik dari musim lalu atau paling buruk menyamai prestasi musil lalu. 

Mungkin paling jelek bisa lah masuk 10 besar untuk musim ini. Dengan pendanaan yang miris, manajement dihadapkan dengan kondisi yang tidak bisa lagi menyusui uang rakyat secara real kondisi. Manajement “dipaksa” untuk terus “menjual” nama besar PSAP SIGLI untuk Sponsorship di Aceh dan kota-kota besar di Indonesia yang pastinya ada putra Pidie yang jadi OKB (orang kaya baru) atau politisi yang mau menyumbang kan sedikit uangnya untuk membantu mendanai perjalanan psap musim ini di ISL. Namun semua itu dengan catatan Manajement kembali terbuka pelaporan keuangannya minimal kepada para donatur dan akan lebih baik jika adanya Audit Independent yang bisa mengaudit pelaporan keuangan PSAP ditiap musim, dan hal ini perlu dilakukan, demi kepercayaan para donator kepada manajement PSAP SIGLI.
Kembali kepermasalah skuad PSAP sigli, dengan akan tampilnya PSAP SIGLI dikancah ISL sebuah kompetisi kasta tertinggi sepakbola di Tanah Air berdasarkan KONGRES di BALI 2011. Manajement PSAP jangan menutup mata melihat kondisi team sekarang. Ingat kita tidak di Divisi Utama, kita sekarang di Kompetisi Profesional di Tanah air, terlihat Sombong?? Iya bagi masyarakat yang belum tau sejarah perjalanan PSAP dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, namun Tidak dan sudah pantas, jika masyarakat yang tau perjalanan PSAP dalam kurun waktu tersebut,
Ketua Harian TheLAN

Kembali kita di Musim 2007, dimana PSAP SIGLI saat itu berkompetisi di Divisi Satu (saat itu kasta ke dua), El Capiten Tarmizi Rasyid, George Massatu, Dahlan Jalil, Wanderson, Wagner, Alfredo, Sukman Suib, Helmi Daud, Hendra Saputra Cs… bahu membahu bersama sang Arsitek Anwar dan Asisten Arman meluluhlantakkan sejumlah prediksi dikalangan pesepakbola di Aceh khususnya, Indonesia pada umumnya dengan berhasil menguasai singgasana klasement Divisi Satu Wilayah barat, yang di  Match Day Akhir Musim kompetisi melawan PSLS LHokseumawe berhasil menhantam PSLS 2-1 dalam partai usiran di Kota Langsa. 

Sebelumnya bermain Imbang ketika bermain di Tunas Bangsa Stadium dan sempat ricuh hingga Pagar pembatas Stadion dan lapangan Roboh di Hantam oleh PAsukan Laskar Aneuk Nanggroe yang disebabkan oleh sang pengadil yang seharusnya Adil tidak bisa menjalankan Amanah My Game is Fair Play, sehingga wasit asal Idi tersebut menjadi Bulan-bulanan Pendukung PSAP SIGLI, hingga PP menunda dan memindahkan Pertandingan usiran ke Kota Langsa.. 

satu pertanyaan yang harus anda semua jawab adalah selain Para Pemain yang harus di Banggakan, siapa lagi yang pantas kita beri kredit tersendiri kalau Bukan Duet “AA” Anwar dan Arman yang berhasil mengorbitkan segelintir pemain entah berantah menjadi pemain yang menjadi incaran klub-klub besar di Tanah air. Yang patut di Garis bawahi adalah tahun 2007 merupakan tahun kebangkitan Pesepakbolaan di Kabupaten Pidie setelah sekian puluhan tahun lamanya nyaris tak terdengar eksistensinya. 

Namun seperti kebiasaan sepakbola di tanah air pada umumnya, baik pelatih maupun pemain akan berganti kostum di tiap musim dan hal ini turut di rasakan oleh PSAP Sigli, pergantian pelatih dan hengkangnya beberapa pemain inti, membuat PSAP seperti Kapal Pesiar yang tengah menikmati pelayaran yang indah tiba-tiba ditinggal sang Nahkoda ditengah terpaan angin dan badai. Sang Arsitek memutuskan pergi dan membesut team PSSB Bireun hingga pemain semacam Suryadi, Tarmizi, Suheri hendra, memutuskan ikut sang arsitek, Hanya Arman sang asisten yang memutuskan membesut skuad Pasukan Saree PSAB Aceh Besar. 

Dengan Kompetisi yangmenuju arah professional (sebagaimana arah putusan Kongres AFC) Liga Indonesia Wajib membuat kompetisi Profesional yang wajib di ikuti oleh 18 team saja. Saat itu PSAP kembali sial. Lolos ke Kasta Divisi Utama namun bukan menjadi kasta tertinggi lagi karena PT. Liga Indonesia telah menetapkan Kompetisi ISL menjadi kasta tertinggi. Jadilah PSAP kembali berkutat di Kompetisi di Kasta kedua di Tanah Air bernama Liga Indonesia DU alias Divisi Utama. 

Sedih? Jelas terbentang di hati para maniak bola di Kabupaten Pidie dan Masyarakat Pidie pada umumnya. Namun itulah sepakbola Indonesia yang penuh intrik dan politik.

Ketua Harian TheLAN bersama Bintang PSAP

Setelah, PSSB, PERSIRAJA, Anwar ditahun 2010 bersama Arman kembali Reuni untuk menjadi duet pelatih yang saat itu dianggap akan Gagal mengulangi kisah mereka ditahun 2007. Namun kenyataannya????
 Andi Darussalam Tabussala, Djoko Dryono sampai Nurdin Halid bertanya kepada salah satu pengurus PSLS,
Djoko: “dimana letak kabupaten Pidie?”
ADT: ”Luar Biasa Teamnya, siapa Arsiteknya sekarang, pasca Sofyan Hadi?”
NH: ”Animo pentonton di Pidie Luar biasa ya?? Selamat…”

3 Pentolan PSSI tersbut terbelanga melihat sepakterjang PSAP, banyak oknum di PSSI yang coba menciderai hingga perjalanan PSAP di Curangi ketika bermain di Kutai Kartanegara.  Sekarang Indonesia tau PSAP SIGLI adalah Bagian dari Sejarah Sepakbola Indonesia juga.

Dengan Dualisme Kompetisi sekrang dan PSAP memutuskan bermain di ISL bersama, 4 Team terbaik di 8 besar musim lalu. Gresik United, Persiram Raja Ampat dan PSMS Medan Versi Kolonel Idris.
Bukan mencari Keuntungan bermain di kompetisi kasta tertinggi, Namun PSAP memang Layak Berada di Sana sejak 4 tahun lalu, andai saja kompetisi tidak diubah semena-mena oleh PSSI.
Sekarang dalam tidak kurang dari seminggu kompetisi ISL ini, PSAP akan Menjamu Persisam Samarinda di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, dikarenakan Stadion Kuta Asan dalam tahap Perbaikan.

PSAP akan coba melawan team mapan bertabur bintang dan uang. Dengan kondisi Arman yang belum memiliki Lisensi kepalatihan Level A. ada baiknya Manajement PSAP SIGLI membuang jauh Gengsi demi mengejar Prestasi. Rekrut Kembali Sang Arsitek Anwar yang telah memiliki Lisensi A (lisensi yang harus dimiliki Seorang Pelatih di ISL), karena untuk saat ini memang Duet “AA” yang pantas membesut sang Laskar Aneuk Nanggroe PSAP SIGLI dalam mengarungi kompetisi ISL yang sudah didepan mata. Jangan hancurkan harapan public sepakbola Pidie hanya karena idealism yang tak berujung..

Saleum Aneuk Nanggroe. dari Kamoe Sagoe Baroeh Kuta Asan.
 

Posted by Ikhwanesia.com on 07.28. Filed under , , , , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Blog Archive

Labels