|

krisis kejujuran di negeri ini

Mungkin bagi yang sering baca koran pasti sudah mengetahui ttg kasus Aam.

Dikisahkan Aam adalah murid SD yang berbuat jujur dengn membongkar kasus contekan UNAS massal di SDnya, Di sini Aam bertindak sebagai sumber contekan (yg tidak hanya untuk kelasnya saja, tapi dikelas sebelahnya juga) selain itu beberapa temannya berperan sebagai korektor bahkan di contekan massal yang dikoordinasi oleh gurunya, terlebih sebelum  UNAS SD tersebut sempat diadakan simulasi contekan (dan lagi-lagi dikoordinasi Gurunya)


Aam (yg entah karena memang Jujur atau masih terlalu polos) tidak setuju dengan ini berusaha mengadukan hal perbuatan gurunya, karena kurang berani menentang gurunya langsung. pertama yang dia datangi adalah kepala sekolahnya, tapi dia tidak mendapat tanggapan seperti yang dia harapkan. Lalu dia mencoba membicarakan hal ini dengan ibunya. Ibu Aam yang mengajarkan Kejujuran pada anaknya ini mencoba bertindak dengan mengadukan hal ini ke Dispendik kota Surabaya dan mendapat perhatian Media seperti saat ini.

2guru dan Kepala Sekolah mendapat sanksi, Gurunya di turunkan jabatan dan tidak boleh mengajar selama (klo ga salah) 1 tahun. Kepala sekolahnya juga sama (tapi 3 th).
Tapi kawan yang mau saya soroti bukan ini, tapi. . .

Ya, untuk yang masih mengikuti beritanya dikoran pasti tau, ini tentang reaksi warga sekitarnya.

Warga mengadakan demo ke rumah Aam, mengatakan bahwa keluarga Aam telah mencoret nama baik sekolah anak mereka, bahkan menuntut agar pemerintah membebaskan guru dan kepala sekolah dari segala sanksi. Lebih gilanya lagi mereka berpendapat bahwa Anak SD nyontek itu WAJAR, maklum masih kecil. wajar koran yang saya baca mengatakan "warga yang sakit..."

Demo warga masih berlanjut (tadi pagi aku baca koran klo ga salah masi ada), bahkan ketika Ibu Aam meminta maaf kepada warga (sebenarnya siapa yg salah siapa yang minta maaf??), beliau meminta maaf dengan alasan hanya ingin mengajarkan anaknya kejujuran. tapi apa reaksi warga, mereka justru menghujat keluarga Aam bahkan meminta keluarga Aam pindah dari tempat tinggal mereka. Oknum yang berwenang pun kelimpungan menanggapi permintaan nyeleneh ini dan berusaha memberi perlindungan pada keluarga Aam.

Nah dari cerita saya ini (klo ada yg salah mohon dikoreksi, lagi ga bawa koran pas bikin ini). Mohon tanggapan kawan-kawan sekalian.

Sedikit tanggapan dari saya,
Kumpulkan warga, beri sedikit pengarahan
uhm sedikit gambaran dari pengalaman pribadi, saya SD mungkin karena saya masih polos saya jujur bgt, kosa kata nyontek itu tak pernah kulakukan, mulai SMP terkena pengaruh jadi suka nyontek terutama PR, SMA alhamdulilah ketemu teman" yang baik jadi kebiasaan nyontek, ngerepek dll hilang dan berhasil jadi remaja baik", terus kuliah, eh belum lah ...masih nunggu pengumuman.. .  Hahahhaa. . .
yang jelas kesimpulannya semakin lama ajaran" baik dari ortu perlahan menghilang seiring bertambahnya usia. Bayangkan jika dididik dari kecil udah salah, klo besarnya tambah salahkan.
Aku setuju klo tambah besar mungkin ada kemungkinan jadi anak yang tambah baik, tapi kecil bgt gitu lho kemungkinannya.

Sehingga saya setuju dan mungkin bisa dibilang mendukung keluarga Aam, nah untuk menanggapi reaksi warga sebenarnya saya punya ide (nyeleneh dan kejam), jadi pengen denger tanggapan" kalian. . .

http://www.facebook.com/home.php?sk=group_171460899551052&view=doc&id=217865901577218


bagi para pengunjung yang berbaik hati kepada kelangsungan blog ini,,,ingat, membantu blog ini tidak merugikan anda,,, harap klik salah satu iklan dibawah

Posted by Ikhwanesia.com on 05.59. Filed under , , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Blog Archive

Labels